Srikandi News

Kesombongan Luhut, Terjawab Sudah, Tiga Orang Tewas Akibat Gempa 6,3 SR di Jatim dan Bali

Berbagi Berita Ini Keteman


Surabaya, Srikandi Indonesia  -  Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Bali memiliki potensi gempa, namun kecil sehingga tidak mengganggu pertemuan IMF-World Bank Oktober ini di Bali.

"Di sini pun ada potensi gempa, kita sudah hidup sini, saya tunjukkan bahwa Indonesia jangan takut, ini lah Indonesia semua pusat gempa. Yang nggak potensi itu cuma Kalimantan ini bukan sekarang tapi dari 1600 kita sudah hadapan dengan itu," kata Luhut di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Selasa (2/10/2018).

Setidaknya tiga orang tewas akibat gempa berkekuatan 6,3 skala Richter yang mengguncang Jawa Timur dan Bali pada Kamis (11/10) dini hari. Bahkan sampai terasa sampai Surabaya.  


"Data sementara dampak gempa dilaporkan 3 orang meninggal dunia dan beberapa rumah mengalami kerusakan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers.
Sutopo menjabarkan identitas ketiga korban tersebut adalah Nuril Kamiliya, H Nadhar, dan laki-laku yang masih dalam proses identifikasi.

"Korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Kejadian gempa Kamis dini hari saat korban sedang tidur tiba-tiba gempa mengguncang dan rumah roboh sehingga korban tidak bisa menyelamatkan diri," tulis Sutopo.


Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa tersebut terjadi pada pukul 01.47 WIB di di laut pada jarak 55 km arah timur laut Situbondo pada kedalaman 12 kilometer. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Awalnya, BMKG melaporkan gempa ini berkekuatan 6,4 skala Richter. Namun kemudian, gempa dimutakhirkan menjadi 6,3 SR.


"Guncangan gempa dirasakan cukup kuat oleh masyarakat di Sumenep dan Situbondo selama 2-5 detik. Masyarakat berhamburan keluar rumah. Sedang di daerah lain gempa dirasakan sedang selama 2-5 detik," tulis Sutopo.

Menurut Sutopo, sejumlah rumah di Sumenep dilaporkan rusak akibat gempa yang getarannya terasa hingga Bali, Malang, Surabaya, Sidoarjo, Jombang, dan Mojokerto ini.

Sutopo memastikan BNPB akan terus memantau perkembagan dampak gempa dan penanganannya. 

Bagi warga yang membutuhkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kalaksa BPBD Kabupaten Sumenep (Rahman 0812-3530-146) atau Kalaksa BPBD Provinsi Jawa Timur (Suban, +62811328601). (ha
s/has)

Tidak ada komentar