Ketua KPK Tak Bernyali Ungkap Kasus Tradegi Buku Merah
Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar.
Jakarta, Srikandi Indonesia -- Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menuding Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo tak bernyali. Salah satunya terkait dugaan penghilangan barang bukti 'buku merah' dugaan korupsi impor daging.
Dahnil menyebut, kasus buku merah yang kini kembali mencuat itu harusnya bisa diselidiki oleh KPK. Jangan sampai, kata dia, KPK ciut nyali hanya karena sejumlah nama penguasa di negeri ini terseret dalam kasus buku itu.
"KPK harusnya bisa investigasi itu. Harus lah segera kasus suap daging ini diselesaikan. (Ketua KPK Agus Rahardjo) jangan ciut nyali," kata Dahnil melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (17/10).
Ketua Pemuda PP Muhammadiyah itu mengatakan demikian karena menilai selama ini KPK di bawah kepemimpinan Agus justru tak mampu mengusut kasus-kasus besar yang menyeret sejumlah nama pejabat pemerintahan yang berkuasa pada rezim saat ini.
"Saya selalu bilang, Ketua KPK sekarang ini ciut nyali terkait dengan kasus-kasus aparatur lainnya," kata dia.
Namun, Dahnil tak merinci kasus apa saja yang dia sebut tak dituntaskan KPK. Dahnil hanya mencontohkan kasus dugaan suap impor daging yang disebut-sebut menyeret nama Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Kasus tersebut merebak setelah adanya dugaan perobekan buku merah yang berisi catatan suap impor daging ke sejumlah petinggi negeri.
Hal itu diungkap oleh jaringan media investigasi Indonesianleaks yang mengulas sebuah buku bersampul merah yang diduga berisi catatan aliran dana pengusaha Basuki Hariman kepada sejumlah pejabat negara termasuk Tito Karnavian.
Indonesialeaks sendiri didirikan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara dan Tempo Institute.
Anggota Indonesialeaks terdiri dari sejumlah LSM seperti ICW, LBH Pers, Change.org dan Auriga, serta sejumlah jurnalis media nasional.
Sementara, KPK melalui Wakil Ketua Saut Situmorang menyatakan hati-hati mengusut dugaan aliran uang pengusaha impor daging, Basuki Hariman, kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Lembaga antirasuah itu mengaku kerap menemukan dugaan aliran ke sejumlah nama dalam setiap menangani kasus korupsi.
"Kalian kan tahu banyak sekali nama-nama selalu disebut, nama-nama selalu ditulis. Oleh karena itu kehati-hatian KPK untuk kemudian menindaklanjutinya," kata Saut Situmorang di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/10).
Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto menyatakan tidak ada uang hasil kasus korupsi impor daging dari tersangka Basuki Hariman yang mengalir ke Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian.
Menurut Arief, polisi sudah memeriksa dan menyelidiki seputar dugaan aliran dana yang awalnya diungkap Indonesialeaks itu. Hasilnya, lanjut dia, pihaknya tidak menemukan bukti seperti yang didugakan tersebut.
Tidak ada komentar